Ayu Thalia baru saja menjalani sidang lanjutan kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Nicholas Sean dalam agenda pembacaan nota pembelaan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara.
Dalam persidangan, terdakwa menyinggung keabsahan alat bukti yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) kepada majelis hakim.
Adapun barang bukti berupa sejumlah file artikel berita media online serta video klip saat terdakwa hadir di salah satu acara televisi swasta. File tersebut kemudian dimasukkan ke dalam flashdisk.
“Seluruh unsur 311 KUHP juga tidak terpenuhi berdasarkan bukti yang diserahkan JPU serta terdakwa meminta perlindungan hukum kepada majelis hakim,” ujar Pitra Romadoni dalam persidangan.
Majelis hakim pun memberikan Ayu Thalia sebagai tergugat untuk mengajukan pembelaan pribadi. Sambil menangis, ia berharap keringanan hukuman dari hakim ketua atas tuntutan jaksa 7 bulan penjara pada sidang pekan lalu.
“Saya ingin mengajukan pembelaan terhadap diri saya sebagai berikut. Saya tidak pernah mencemarkan memfitnah seorang siapapun baik di media kapan pun di mana pun,” kata Ayu Thalia sembari menangis.
“Saya mohon yang mulia memberikan kebijaksanaan kepada saya sebagai perempuan yang dekat di keluarga saya,” tambahnya.
Kemudian, Ayu Thalia pun menyinggung statusnya sebagai tulang punggung keluarga. Ia pun yakin majelis hakim bisa mengambil keputusan bijak dalam kasus ini.
Sekadar informasi, Nicholas Sean resmi melaporkan Ayu Thalia ke Polres Metro Jakarta Utara pada Kamis, 31 Agustus 2021 atas kasus dugaan pencemaran nama baik.
Ayu sendiri menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada Kamis 24 November 2022 pekan lalu.
Dalam persidangan, Ayu dituntut 7 bulan penjara oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). Ayu Thalia saat ini dijerat Pasal 310 dan atau 311 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Pencemaran Nama Baik.
