Nama Jeje Slebew sempat viral selama hampir sebulan karena hubungannya dengan Roy Citayam dan viralnya Citayam Fashion Week. Video Roy Citayam dan Jeje Slebew diwawancara oleh seorang content creator menjadi salah satu awal dari viralnya Citayam Fashion Week. Dalam video tersebut, Roy dan Jeje yang baru berpacaran satu hari menjawab pertanyaan dari pembuat konten dengan gaya yang unik.
Saat itu, Jeje tampak berpose manja dengan Roy Citayam.
Belakangan ini, keduanya hampir tidak pernah ketahuan bersama lagi dan ada kabar kalau hubungan mereka sudah putus. Bahkan, tidak ada jeda antara Jeje dan Roy.
Akhirnya, Jeje Slebew mengakui bahwa hubungannya dengan Roy Citayam hanya gimmick. Hubungan mereka hanya untuk tujuan konten. “Sejujurnya kalau aku buka, memang gimmick ya. Ide awalnya dari konten kreator (yang mawawancarai kita berdua),” kata Jeje Slebew kepada Denny Sumargo di channel YouTube miliknya yang tayang belum lama ini. Dalam kesempatan itu, Jeje mengaku senang dengan suasana persahabatan di Citayam Fashion Week.
Setidaknya di sana ia mulai menemukan kebahagiaan setelah sempat terpuruk setelah mengalami pelecehan seksual oleh seorang pekerja di rumah neneknya.
Ya, Jeje benar-benar putus asa dan bahkan hampir ingin bunuh diri. Tetapi ketika namanya menjadi viral, dia telah melupakan masa lalunya yang kelam.
Berbeda dari anak-anak Citayam Fashion Week yang banyak berasal dari kelas menengah ke bawah, Jeje sebenarnya berasal dari keluarga cukup berada. Ia juga sempat menempuh pendidikan. Siapa sangka kalau keluarga Jeje Slebew punya kedekatan dengan keluarga aktor dan politisi Dede Yusuf.
Tak ada hubungan darah, namun keluarga kedua belah pihak sudah lama kenal sehingga menjalin persaudaraan. “Nenek aku itu temannya ibu Rahayu Effendi (ibu Dede Yusuf). Pas waktu mereka masih muda, sudah dianggap bukan sebagai teman tapi sebagai family walaupun tidak ada hubungan darah,” jelas Jeje Slebew.
Jeje Slebew tak ingin mengingat masa lalu kelamnya itu. Ia saat ini fokus berkarier dan ingiin berkarya. Apalagi Jeje Slebew sudah banyak menerima endorsement agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. “Traumanya sudah hilang, cuma kalau dibahas terus, kayak sakit gitu,” kata Jeje Slebew.