Viral! Aksi Emak-emak Berniat Meredakan Hujan Dengan Menabur Garam Malah Berakhir Dengan Badai Kencang

  • Whatsapp


Viral! Aksi Emak-emak Berniat Meredakan Hujan Dengan Menabur Garam Malah Berakhir Dengan Badai Kencang

Viral! Baru-baru ini, beredar video di media sosial tentang aksi seorang emak-emak yang tampak berusaha meredakan hujan badai dengan menyiramkan garam ke halaman.

Dalam video tersebut, emak-emak terlihat membuang garam di tengah hujan badai yang sangat deras. Ia melakukan tindakan itu agar badai mereda. Namun, yang terjadi adalah badai malah semakin kuat.

Read More

Video tersebut dibagikan oleh akun Instagram @banyuwangi_hitss. Dalam video berdurasi singkat terlihat suasana di tengah hujan deras disertai angin kencang.

Video Emak-emak Redakan Hujan, Garam Dilempar Badai Malah Kencang - Joglo

Dalam video tersebut, terlihat emak-emak berambut pendek dan mengenakan pakaian kotak-kotak. Dia kemudian melemparkan sesuatu ke samping dan depan beberapa kali. Diduga benda yang dilempar adalah garam.

Dia kemudian berdiri dan menatap hujan. Namun, bukannya reda, hujan justru semakin deras. Bahkan dengan angin yang cukup kencang.

Garam dalam tradisi kun0 khususnya masyarakat Jawa dianggap sebagai penangkal hujan. Hal ini dapat dijelaskan secara ilmiah karena garam merupakan bahan hidrofilik yang dapat mengumpulkan air.

Namun dalam pengaplikasiannya, garam yang digunakan cukup banyak dan harus melalui proses. Garam dapur digiling halus hingga teksturnya seperti tepung dengan ukuran butir sekitar 5 mikron. Kemudian garam dicampur dengan zat anti pembekuan 0,5-3%.

Kemudian, garam tersebut dibungkus rapat menggunakan plastik kedap udara. Setelah itu, garam ditaburkan dari atas menggunakan pesawat.

Unggahan tersebut pun mengundang beragam komentar dari warganet.

“Saya pernah melakukan malah tambah deras min,”.

“Pawang badai,”.

“Biasanya kalau orang jaman dulu sebagai tolak bala agar hujan yang turun tidak menyebabkan badai atau merusak (hanya hujan biasa),”.

“Hanya orang tua jaman dulu yang mengerti arti dari melempar garam di saat hujan + angin seperti itu,”.

“Betul itu, sayangnya garamnya sedikit, coba 30 ton ditabur di langit mungkin tidak jadi hujan badai,”.

“Malah tambah kencang anginnya,”.

 

Related posts