Jasa sewa pacar akhir-akhir ini marak di media sosial. Ada sejumlah akun yang menawarkan jasa untuk bisa menyewa ‘teman’ harian dengan tarif berbeda-beda, mulai dari puluhan hingga ratusan ribu rupiah.
Terkait hal ini, Veronica Adesla, psikolog klinis dan Co-Founder Ohana Space, mengatakan bahwa layanan seperti ini bisa sangat berisiko baik bagi penyewa maupun penyewa. Pasalnya, jasa sewa pacar tidak sah sehingga tidak ada perlindungan hukum.
Menurut Veronica, bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pelecehan seksual, pemerkosaan, dan lain-lain.
“Kalau sudah seperti itu apakah bisa minta perlindungan hukum? Yang dipertanyakan kan pasti penjualnya,” ujarnya, Selasa (11/1/2022).
“Dan apakah (pelecehan itu) hanya bisa terjadi pada perempuan? Nggak, tapi juga laki-laki,” lanjutnya.
Selain itu, pelayanan seperti ini juga berdampak pada psikologi seseorang terhadap konsep penilaian diri, dan membuat seseorang menjadi perilaku konsumtif akibat kecanduan menyewa pacar.
“Jadi kalau nggak punya pacar, dia merasa minder, merasa nggak percaya diri, merasa terkucilkan dari teman-temannya kalau nggak punya pacar,” imbuh Veronica.
