Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan potensi hujan ekstrem berpotensi menyebabkan banjir besar menjelang akhir tahun. Hal ini diprediksi terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).
https://twitter.com/EYulihastin/status/1607335449491820544?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1607335449491820544%7Ctwgr%5E9701b014fc0c73ad69623348d39de7725a6aa1bc%7Ctwcon%5Es1_c10&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.pramborsfm.com%2Fnews%2Fbrin-sebut-ada-potensi-badai-dahsyat-28-desember-di-jabodetabek
“Potensi Banjir Besar Jabodetabek. Siapapun Anda yg tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022,” tulis Dr. Erma Yulihastin, peneliti klimatologi di BRIN melalui akun Twitternya, Senin (26/12/2022).
Lebih lanjut ia menjelaskan, badai tersebut disebabkan oleh badai yang berasal dari laut. Kemudian, badai bergerak ke darat melalui dua jalur.
Pertama, perputaran angin barat yang membawa hujan badai dari laut. Kedua, perpindahan angin permukaan yang kuat dari utara. Erma menyimpulkan dua hal tersebut berdasarkan data satelit Early Warning System (Sadewa). Pusat badai diperkirakan terjadi di wilayah Banten, Jakarta, dan Bekasi.
Secara spesifik, beberapa daerah yang diduga terdampak adalah Cilegon, Serang, Pandeglang, Rangkasbitung, Cigudeg, Gunung Salak, Cikepuh, Banten, Tasikmalaya, Banjar, Karangsembung, Bekasi, Tangerang, Cikarang, Teluk Jakarta, Karangwareng, Banjaran, dan Ciamis.
“Maka Banten dan Jakarta-Bekasi akan menjadi lokasi sentral tempat serangan badai tersebut dimulai sejak siang hingga malam hari pada 28 Desember 2022,” lanjutnya.
“Sehingga hujan persisten pada 28 Desember 2022 akan terjadi meluas, menjangkau wilayah lain di Jawa bagian barat,” imbuhnya.
Menyambut imbauan dari BRIN terkait potensi badai hebat besok, Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mempersilakan perusahaan untuk menerapkan kebijakan Work from Home (WFH) demi menghindari kejadian-kejadian yang tak diinginkan.”
Kalau memang nanti jam kerja, masing-masing (perusahaan) swasta bisa mengambil kebijakan untuk WFH,” jelas Heru (27/12/2022).